![]() |
Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf, ketika mengunjungi Lapas Garut |
KOTA, (GE).- Wakil Gubernu Jawa Barat, Dede Yusup, mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Garut, Sabtu (1/12). Sebelum mengunjungi Kalapas Garut, dirinya menghadiri acarap pramuka di Margawati, Kecamatan Garut Kota. Kemudian dilanjutkan menghadiri wisuda yang diadakan di Universitas Sekolah Tinggi Hukum (STH).
Saat ditemui, usai mengunjungi Kalapas Garut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusup mengatakan dirinya memberikan apresiasi karena di dalam Lapas Garut, banyak tahanan yang mendapatkan binaan, seperti binaan bulu mata, binaan pembuatan patung burung dari bahan akar, binaan kepengurusan domba Garut. “Saya memberikan apresiasi kepada Lapas Garut, karena baru pertama kali saya mengunjungi Lapas yang ada binaanya kaum laki-laki yang membuat bulu mata dari sebuah rambut,“ katanya.
Dede yang juga merupakan Ketua Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia ( Ranham) Provinsi Jawa Barat ini menambahkan, kunjunganya ke Lapas Garut, selain ingin melihat Lapas Garut juga ingin memberikan motifasi kepada tahanan lapas agar setelah keluar bisa menjadi orang yang berguna dan tidak kembali kemasa lalunya lagi. “Selaku pengurus Ranham, kami berkewajiban melakukan pembinaan terhadap lembaga-lembaga permsyarakatan, sebagaimana diketahui jumlah warga binaan dan kapasitas lapas untuk sekarang ini tidak begitu memadai sehingga terjadi sekitar 1 berbanding 3,” tuturnya.
Di Lapas Kabupaten Garut sendiri, katanya lagi, dirinya melihat bagus karena saat melihat warga binaan yang ada di dalam Lapas Garut ini, banyak kegiatan yang dilakukan. Bahkan dirinya pun begitu kagum saat melihat ada warga binaan laki-laki membuat anyaman bulu mata. “Saya belum pernah melihat saat berkunjung ke Lapas, ada warga binaan laki-laki yang menganyam bulu mata,” akunya.
Namun, Dede berpesan agar Lapas Garut melakukan penanaman pohon di sekitar halaman, supaya Lapas terlihat asri, tidak panas seperti sekarang ini. Dibalik itu, Wakil Gubernur Jawa Barat memberikan apresiasi yang tinggi kepada Lapas tersebut, karena di lapas dapat membuat kerjasama dengan komunitas diluar, tentunya komunitas yang positif, sehingga warga binaan kelak keluar sudah punya canelling untuk meneruskan bakatnya pada saat jadi warga binaan di lapas ini. “Saya beberapa kali pernah mengunjungi lapas yang ada di Jawa Barat. Semuanya warga binaan dibekali keterampilan, sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah agar bisa berkerjasama dengan komunitas diluar, “katanya. (NRH)***
0 comments:
Post a Comment