SUASANA resepsi peringatan Hari Guru Nasional, HUT PGRI ke-67, dan HUT KORPRI, di GOR Desa Depok Kecamatan Pakenjeng. |
PAKENJENG,(GE).- Berbagai kegiatan yang dilaksanakan Pengurus Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Pakenjeng dalam memperingati HUT PGRI ke-67 terasa gegap gempita. Dengan digelarnya berbagai kegiatan yang melibatkan semua unsur, terutama dari dunia pendidikan. Mulai dari siswa SD, SMP, SMA, dinas/instansi dan para anggota PGRI itu sendiri.
Rangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak tanggal 12 Nopember 2012. Seperti perlombaan olahraga, kesenian, dan cerdas cermat. Puncak acara berupa upacara peringatan HUT PGRI dan resepsi khusus, di GOR Desa Depok, Senin (26/11).
Ketua PGRI Kecamatan Pakenjeng, Sukarno, S.Pd, mengatakan, peringatan HUT PGRI kali ini bertema “Mengembangkan Peran Strategis Guru untuk Membangun Karakter Bangsa“. Dengan sub tema, “Peningkatan Kinerja Guru untuk Pendidikan Bermutu“.
“Tema ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada berbagai pihak. Betapa pentingnya peran strategis guru dalam membangun bangsa. Kita juga harus meyakininya bahwa untuk kemajuan bangsa sangat diperlukan pendidikan yang bermutu. Sedangkan untuk pendidikan yang bermutu dibutuhkan guru yang profesional,” katanya.
Dilanjutkan Sukarno, untuk mewujudkan semua itu diperlukan organisasi guru yang kuat. Sebagai anak kandung yang lahir dari kancah perjuangan kemerdekaan, PGRI menyadari bahwa untuk membangun pendidikan yang bermutu, dan tujuan mulia lainnya diperlukan kekuatan dan kebersamaan. Tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa adanya persatuan.
“Oleh karena itu, kami selaku pengurus PGRI Cabang Kecamatan Pakenjeng sangat berharap, guru berada dalam satu persatuan. Tidak terpecah belah dalam berbagai kelompok organisasi, asosiasi, maupun forum lainnya,” katanya
Ditambahkan ia, PGRI yakin bahwa kekuatan moral, karakter, dan martabat suatu bangsa merupakan efek kumulatif dari upaya pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, guru harus tetap bersatu. Namun demikian, PGRI tidak dapat menampikan faktor ekstrenal. Bahwa kemajuan pendidikan nasional juga sangat bergantung pada kehendak politik dan kebijakan pemerintah serta peran aktif masyarakat.
Sukarno mengajak para guru, agar bisa mengamalkan jati diri PGRI. Dengan selalu meningkatkan komitmen dan profesionalisme untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik dan masyarakat. Sehingga, pengabdian para guru memberikan makna bagi bangsa dan negara serta kemanusiaan. Sekaligus pekerjaan yang bernilai ibadah. (Poernama Alam)***
Inzet : Sukarno,S.Pd. |
0 comments:
Post a Comment