Para aktivis perempuan Garut saat melakukan aksi solidaritas berkaitan dengan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.* |
Kekerasan Terhadap Perempuan Harus Dihentikan
GARUT KOTA, (GE).- Kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) merupakan sebuah kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap kaum perempuan di seluruh dunia.
Sebagai institusi nasional Hak Asasi Manusia di Indonesia, Komnas Perempuan menjadi inisiator kegiatan ini di Inonesia. Demikian diungkapkan Amelia Hasbiadi, koordinator aksi kampanye anti kekerasan terhadap perempuan, Minggu (25/11) ketika menggelar aksi solidaritasnya di depan alun-alun Garut.
“Kenapa harus 16 hari, karena tanggal 25 november merupakan hari internasional penghapusan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan hari hak asasi manusia (HAM) internasional. Jadi, dipilihnya rentang waktu tersebut dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM,” jelas Amelia.
Menurut Amelia, keterlibatan Komnas Perempuan dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) ini telah di mulai sejak tahun 2003 lalu. Dalam kampanye 16 HAKTP kali ini, Komnas Perempuan selain menjadi inisiator juga sebagai fasilitator pelaksana kampanye di wilayah-wilayah yang menjadi mitra Komnas Perempuan, termasuk di Garut.
Hal ini menurutnya sejalan dengan prinsip kerja dan mandat Komnas Perempuan, yakni untuk bermitra dengan pihak masyarakat serta berperan memfasilitasi upaya terkait pencegahan dan penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
Dalam aksi yang digagas para aktivis perempuan yang tergabung dalam Paguyuban Perempuan Garut (PPG) dikuti oleh puluhan aktivis perempuan. Dalam aksinya, selain melakukan orasi, mereka juga menggelar aksi penggalangan dana serta tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye ini.
Kain putih sepanjang 10 meter pun putih dibentangkan di pinggir jalan. Para aktvis ini mempersilahkan para pengguna jalan yang kebetulan melintas di depan aksi mereka, untuk membubuhkan tandatangannya, sebagi bentuk dukungan terhadap kampanye ini. Selain itu dalam aksinya ini, para aktivis perempuan Garut ini pun melakukan aksi simpatik dengan membagi-bagikan setangkai bunga kepada setiap warga yang kebetulan lewat.
“Mudah-mudahan aksi ini bisa mengetuk hati siapapun, untuk lebih menghargai kaum perempuan. Karena perempuanlah atau ibu-ibu kita, kita ini bisa ada di dunia ini. Bukanlah dalam agama Islam juga disebutkan bahwa seorang perempuan itu harus dihargai keberadaannya,” tegas salah seorang aktivis perempuan Garut yang enggan disebut namanya. (Cep)***
0 comments:
Post a Comment