BAPPEDA, (GE).-
Kemacetan di beberapa titik di wilayah Garut bukan hanya terjadi saat suasana lebaran, akan tetapi sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Terkait hal tersebut, Bappeda berencana melakukan survei terhadap sekitar tujuh titik kemacetan untuk mengetahui penyebab serta solusinya. Ketujuh titik yang akan disurvei tersebut berada di sepanjang jalur Garut-Bandung, mulai kawasan Tutugan Leles hingga Cihuni Kadungora.
"Rencananya, kita berangkat ke sana sambil merayakan Peringatan HUT RI dengan bersepeda," Kepala Bappeda Garut Widiana didampingi Sekretaris, Eutik Karyana, Senin Senin pekan lalu.
Simpul-simpul kemacetan di jalur Leles-Kadungora antara lain di sekitar belokan Pasar Leles menuju Leuwigoong, terusan ke objek wisata Candi Cangkuang, jalan baru Pasar Kadungora, belokan arah objek wisata Taman Satwa Cikembulan, serta belokan ke Jalan Cijapati.
"Seperti di belokan Tutugan Leles, di dekat Pos Polisi kan ada jalan desa. Itu sebenarnya bisa difungsikan jadi jalur alternatif, bisa tembus Leuwigoong, masuk Cangkuang, terus Cikembulan, sampai daerah Ciaro. Lintasan Jalan Dano juga bisa tembus ke jalan Cijapati. Kondisi jalan lumayan baik, hanya perlu pembenahan dan tambahan rambu-rambu," bebernya.
Terkait perluasan badan jalan di kawasan Tutugan Leles, Eutik menilai hal itu tidak akan memecahkan persoalan kemacetan melainkan sekadar memindahkan titik kemacetan.
Khusus mengenai keberadaan kendaraan tradisional seperti delman, Eutik berharap ke depan tak beroperasi di jalur-jalur utama, terutama saat terjadi peningkatan arus lalu lintas kendaraan seperti di musim mudik dan balik Lebaran.
"Namun, kendaraan tradisional mesti mendapatkan kompensasi dari pemerintah daerah agar penghidupannya tetap tidak terganggu. Pada dasarnya, memang persoalan kemacetan di Garut ini bukan persoalan mudah. Perlu perhatian dan keikutsertaan semua pihak, semua sektor," ucapnya.
Sebelumnya Bappeda Kabupaten Garut kini tengah intensif mengevaluasi kemacetan arus lalu lintas yang kerap melanda ruas-ruas jalan di Kabupaten Garut dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hal itu terutama kemacetan parah di saat musim liburan panjang, seperti Idul Fitri, Idul Adha, liburan sekolah, dan pergantian tahun baru. Yang menjadi sorotan terutama tujuh titik sumber kemacetan di sepanjang jalur Jalan Raya Garut-Bandung mulai Tutugan Leles hingga Cihuni Kadungora. (Cep)***
Kemacetan di beberapa titik di wilayah Garut bukan hanya terjadi saat suasana lebaran, akan tetapi sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Terkait hal tersebut, Bappeda berencana melakukan survei terhadap sekitar tujuh titik kemacetan untuk mengetahui penyebab serta solusinya. Ketujuh titik yang akan disurvei tersebut berada di sepanjang jalur Garut-Bandung, mulai kawasan Tutugan Leles hingga Cihuni Kadungora.
"Rencananya, kita berangkat ke sana sambil merayakan Peringatan HUT RI dengan bersepeda," Kepala Bappeda Garut Widiana didampingi Sekretaris, Eutik Karyana, Senin Senin pekan lalu.
Simpul-simpul kemacetan di jalur Leles-Kadungora antara lain di sekitar belokan Pasar Leles menuju Leuwigoong, terusan ke objek wisata Candi Cangkuang, jalan baru Pasar Kadungora, belokan arah objek wisata Taman Satwa Cikembulan, serta belokan ke Jalan Cijapati.
"Seperti di belokan Tutugan Leles, di dekat Pos Polisi kan ada jalan desa. Itu sebenarnya bisa difungsikan jadi jalur alternatif, bisa tembus Leuwigoong, masuk Cangkuang, terus Cikembulan, sampai daerah Ciaro. Lintasan Jalan Dano juga bisa tembus ke jalan Cijapati. Kondisi jalan lumayan baik, hanya perlu pembenahan dan tambahan rambu-rambu," bebernya.
Terkait perluasan badan jalan di kawasan Tutugan Leles, Eutik menilai hal itu tidak akan memecahkan persoalan kemacetan melainkan sekadar memindahkan titik kemacetan.
Khusus mengenai keberadaan kendaraan tradisional seperti delman, Eutik berharap ke depan tak beroperasi di jalur-jalur utama, terutama saat terjadi peningkatan arus lalu lintas kendaraan seperti di musim mudik dan balik Lebaran.
"Namun, kendaraan tradisional mesti mendapatkan kompensasi dari pemerintah daerah agar penghidupannya tetap tidak terganggu. Pada dasarnya, memang persoalan kemacetan di Garut ini bukan persoalan mudah. Perlu perhatian dan keikutsertaan semua pihak, semua sektor," ucapnya.
Sebelumnya Bappeda Kabupaten Garut kini tengah intensif mengevaluasi kemacetan arus lalu lintas yang kerap melanda ruas-ruas jalan di Kabupaten Garut dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hal itu terutama kemacetan parah di saat musim liburan panjang, seperti Idul Fitri, Idul Adha, liburan sekolah, dan pergantian tahun baru. Yang menjadi sorotan terutama tujuh titik sumber kemacetan di sepanjang jalur Jalan Raya Garut-Bandung mulai Tutugan Leles hingga Cihuni Kadungora. (Cep)***
0 comments:
Post a Comment