Unit Dikyasa Gencar Sosialisasi Tatib Lalu Lintas
Written By Garut Express on Monday, December 31, 2012 | 6:23 AM
Unit Dikyasa Gencar Sosialisasi Tertib Lalu Lintas
Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan
KECELAKAAN lalu lintas terjadi selain karena faktor ketidakhati-hatian, juga akibat kekurangtahuan akan rambu-rambu lalu lintas. Menyadari hal itu, pihak kepolisan kini membentuk Unit Dikyasa yang salah satu tugasnya memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai tertib lalu lintas yang di dalamnya ada pengetahuan mengenai rambu-rambu.
Berbagai kegiatan dilakukan unit ini, di antaranya mengunjungi langsung elemen masyarakat yang sehari-harinya bergelut dengan kendaraan seperti tukang ojek, sopir dan sebagainya dan bahkan kelompok pelajar dari mulai TK hingga mahasiswa. Selain melakukan kunjungan langsung, melalui Unit Dikyasa kini Polres juga lebih terbuka kepada masyarakat. Siapa pun mereka yang bertujuan ingin mengetahui tata tertib berlalu lintas dan bahkan mengenal polisi lebih dekat, bisa datang ke Polres.
Untuk mengenalkan tatib lalu lintas kepada anak dan menanamkan kedisiplinan lebih dini, Unit Dikyasa memiliki program Polisi Sahabat Anak. Di program ini anak dikenalkan dengan berbagai aturan lalu lintas sederhana.
Menurut Kanit Dikayasa Polres Garut, Ipda Tito Bintoro, di program Polisi Sahabat Anak, anak-anak juga diajak untuk mengenal lebih dekat polisi. "Hal itu untuk menghilangkan kesan di mata anak-anak yang selama ini cukup membebani pihak kepolisian, yakni polisi itu menakutkan dan menyeramkan," jelasnya.
Sementara itu, untuk membidik kalangan pelajar dan mahasiswa polisi menggelar program "Police Go to School" dan "Police Go to Campus". Dalam program ini anggota Dikyasa Polres Garut secara rutin mendatangi sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Garut untuk memberikan sosialisasi tentang keselamatan berkendaraan. "Tujuannya agar para siswa lebih mengetahui tentang rambu-rambu lalu lintas. Mereka juga mematuhi aturan berlalu lintas di antaranya membawa kelengkapan kendaraan, seperti STNK dan SIM. Siswa yang belum memiliki SIM dilarang membawa kendaraan," jelasnya.
Di sekolah ada kegiatan ekstra kurikuler Saka Bhayangkara dan Patroli Keamanan Sekolah. Di kedua kegiatan inilah para siswa baik SMP dan SMA dilatih tentang rambu-rambu lalu lintas, juga tentang cara mengatur lalu lintas. Para anggota Saka Bhayangkara dan Patroli Keamanan Sekolah pun kerap dilibatkan dalam hari-hari besar untuk mengatur lalu lintas di daerah yang rawan kemacetan.
Selain kepada para siswa, anggota Dikyasa Polres Garut tidak bosan-bosannya memberikan sosialisasi tentang "safety riding" terhadap masyarakat, terutama terhadap anak-anak club motor. Tujuannya agar mereka mengerti bahwa begitu pentingnya menjaga ketertiban saat berkendara agar bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Anggota ojek juga tidak luput dari sasaran. Melalui program Ojek Sahabat Polisi para anggota ojek dirangkul dan diberi pemahaman mengenai kedisiplinan berlalu lintas. Bahkan dalam kegiatan itu tukang ojek juga diajak untuk membuat SIM bagi mereka yang belum memiliki SIM.
SELAIN memberikan sosialisasi, anggota Dikyasa Polres Garut juga menggelar berbagai program. Di antaranya Kawasan Tertib Lalu lintas (KTL). Program ini sasarannya adalah menjaga kawasan larangan parkir agar bebas dari parkir kendaraan.
"Hal itu dilakukan agar masyarakat lebih disiplin dalam parkir sehingga bisa mengurangi kemacetan," jelasnya.
Kemudian ada Andalalin (Analisa Dampak Lalu lintas). Program ini digelindingkan Polres juga untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Masyarakat yang sedang membangun perusahaan, baik pabrik, rumah makan dan lain-lain, harus memiliki izin andalalin terlebih dahulu. Pasalnya, keberadaan perusahaan tersebut berpotensi meningkatkan kendaraan. "Apabila masyarakat sudah mempunyai izin andalalin dari Unit Dikyasa, maka anggota Polres Garut bisa memantau lalu lintas di daerah tersebut," kata Tito.
Unit Dikyasa juga melakukan kajian dan analisa daerah rawan kecelakaan untuk mengetahui daerah-daerah mana saja yang masuk ke lokasi rawan kecelakaan. Di daerah tersebut kemudian dipasangi rambu-rambu agar pengendara lebih hati-hati.
"Itu juga sebagai upaya untuk mengurangi angka kecelakaan. Selain terjun langsung ke masyarakat, anggota Dikyasa Polres Garut juga melakukan sosialisasi terhadap media cetak, radio, dan TV," tutur Tito.
KANIT Dikyasa Ipda Tito Bintoro menjelaskan, semua program dan kegiatan tersebut digelar dengan tujuan agar masyarakat tenang dan nyaman. Diharapkan masyarakat juga menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga keselamatan itu sangat penting.
"Ini sesuai dengan slogan Korlantas Polri yakni jadilah sebagai pelopor keselamatan dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan," kata Tito.
Ia berharap sosialisasi yang gencar dilaksanakan tersebut berdampak terhadap berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di Kabupaten Garut. Tito pun mengimbau agar masyarakat yang menemui keluhan tentang lalulintas segera melapor ke Unit Dikyasa Polres Garut. (Awis)***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment