Kualitas SMP Terbuka tak Kalah dengan SMP Reguler
Written By Garut Express on Monday, December 17, 2012 | 7:13 AM
Kualitas SMP Terbuka tak Kalah dengan SMP Reguler
Bagi sebagian orang mungkin sekolah terbuka kerap di pandang sebelah mata. Padahal, jika sekolah terbuka ini dikelola dengan baik dan penuh dedikasi, ternyata kualitasnya tak kalah dengan sekolah reguler. Dalam beberapa hal bahkan SMP terbuka memiliki kelebihan khususnya dalam membekali siswanya dengan keterampilan kecakapan hidup (life skill) seperti di bidang tata boga dan handicraft (kerajinan tangan). Lulusan SMP Terbuka pun tak sedikit yang bisa meneruskan ke sekolah tingkat atas dengan nilai akademis yang tak kalah baiknya, tak jarang pula alumni SMP terbuka ini bisa meneruskan studinya hingga perguruan tinggi terkemuka.
Kisah sukses dalam mengelola SMP terbuka ini salah satunya berhasil ditunjukan oleh SMPT Garut Kota yang menginduk ke SMPN 6 Garut. Dari SMPT yang dikelola oleh Dra. Hj. Dede Aisyah ini, tak sedikit alumninya bisa meneruskan pendidikannya hingga perguruan tinggi terkemuka, seperti ITB,UPI dan yang lainnya. Sedangkan alumni yang tidak melanjutkan, rata-rata mereka sukses membuka usaha sendiri atau bekerja di berbagai perusahaan
“Alhamdulillah, siswa SMP terbuka yang kami kelola, lulusannya tak kalah dengan SMP reguler, bahkan anak didik kami juga mampu bersaing dengan siswa lainnya,” tutur Hj.Dede, saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (13/12)
Hj. Dede menjelaskan, di SMPT yang dikelolanya, siswa-siswinya memiliki atensi dan semangat belajar yang tinggi. Selain itu, kreativitasnya pun patut diacungi jempol. Saat ini SMPT Garut kota ini tercatat memiliki anak didik sebanyak 282 orang siswa. SMP terbuka Garut kota memang agak beda dengan sekolah sejenis lainnya, khusususnya yang ada di wilayah Kabupaten Garut.
Di sekolah ini, para siswanya tak jauh beda dengan SMP regular, mereka berseragam dengan rata-rata usia 12-15 tahun. Untuk kelangsungan proses pembelajaran didukung tenaga pengajar sebanyak 24 orang, yang meliputi 13 orang guru pamong dan 11 orang guru bina. 24 orang tenaga pengajar ini tersebar di 5 TKB (Tempat Kegiatan Belajar).
“Kami memang menerapkan disiplin yang tinggi untuk semua siswa, walau sekolah ini diselenggarakan secara gratis, tanpa dipungut biaya, namun kami tetap mengelolanya dengan dedikasi sepenuh hati. Bahkan pernah satu ketika ada tamu dari Dirjen menanyakan, apakah ini benar SMP Terbuka atau SMP reguler?,” ujarnya
SMP terbuka merupakan, lembaga pendidikan yang dibiayai secara penuh oleh pemerintah. Selain BOS siswa di SMPT juga memperoleh bantuan dalam bentuk program BKM (Bantuan Khusus Murid) atau BSM (Bantuan Siswa Miskin) sebesar Rp 275 ribu/siswa/bulan yang dibayarkan setiap semester.
Sementara itu, menurut Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) SMP Terbuka Kabupaten Garut, Drs.Rahayu,M.Pd, jumlah siswa-siswi yang terdaftar di SMP Terbuka se Kabupaten Garut mencapai 5008 orang yang tersebar di beberapa SMP induk yang telah ditunjuk. Dalam KBM nya, di SMP Terbuka menggunakan pola 4-2, yang artinya 4 hari menggelar KBM di luar sekolah induk, 2 hari di sekolah induk atau TKB (Tempat Kegiatan Belajar).
“Ya, lulusan dari SLTP terbuka ini, cukup membanggakan juga, selain di bidang akademisnya, prestasi di bidang non-akademisnya pun sangat bagus, salah satu siswa bahkan pernah mewakili Jawa Barat dan meraih prestasi di tingkat nasional,” tandasnya.
SMPT sendiri mempunyai misi, untuk melayani anak-anak lulusan SD/MI yang berusia antara 13-15 tahun atau maksimal 18 tahun, dan diperuntukan bagi siswa yang kurang beruntung secara ekonomi, keterbatasan fasilitas transportasi, kondisi geografis atau menghadapi kendala waktu dikarenakan harus mencari nafkah sendiri, atau membantu orang tua bekerja, sehingga tidak memungkinkan untuk bersekolah di SMP Reguler. (Cep)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment