Sekdes Cimanganten |
Sekdes Cimanganten Keluhkan Data BPS Garut
Sekretaris Desa Cimanganten Agus ketika ditemui di ruang kerjanya belum lama ini menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut terkait pendataan Jamkesmas dan Raskin tahun 2013 yang berkurang secara signifikan.
Misalnya di Desa Cimanganten Kec. Tarogong Kaler. Menurut Agus, BPS Garut dinilai kurang cermat mendata warga Cimanganten, karena banyak warga miskin yang seharusnya mendapatkan layanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), namun tidak mendapat layanan tersebut.
Selain itu, pihaknya sangat meragukan keakuratan dan validitas data dari BPS Garut. Sebab, dinilai tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. “Saya sangat meragukan data yang dibuat BPS Garut. Sebab, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ungkapnya.
Agus mencontohkan, warga yang sudah meninggal dunia, masih terdaftar sebagai peserta Jamkesmas. Sementara, warga miskin dan benar-benar membutuhkan, malah tidak terdaftar. Untuk itu, pihaknya selaku Sekdes beserta warga Cimanganten, akan mendatangi BPS dan DPRD Garut untuk mengklarifikasi pendataan tersebut.
“Sebab, hal ini menjadi persoalan serius dan dapat memancing emosi warga Cimanganten bila tidak segera diselesaikan,” tegasnya.
Lebih jauh Agus menyebutkan, pengurangan jumlah keluarga miskin dan Jamkesmas di Desa Cimanganten yang didata oleh BPS terlalu banyak. Data penerima raskin yang sebelumnya sebanyak 434 kepala keluarga (KK). Akan tetapi, data tahun 2012, turun menjadi 63 KK sehingga berpengaruh menurunnya mendapatkan raskin yang sebelumnya menerima sekitar 6 ton berkurang menjadi 9 kuintal.
Sedangkan terkait data Jamkesmas tahun 2011 sebanyak 1.300 KK turun menjadi 700 KK. Namun pada tahun 2013 ini berkurang lagi menjadi menjadi 300 KK. Diakui Agus, dirinya sempat melakukan protes terkait penuruan pagu raskin dan Jamkesmas tersebut ke kecamatan Tarogong Kaler. Pihaknya berharap Pagu Raskin dan Jamkesmas yang telah ditentukan bisa diubah lagi pintanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala BPS Garut, Bambang Suyatno, SH, MM ketika ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, pihaknya tidak mengetahui secara persis penyebab menurunnya Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat (RTS-PM) raskin ataupun Jamkesas di Garut.
Pihaknya saat ini tengah melakukan proses pendataan ulang. “Tak perlu khawatir . Jika waga yang belum terdata baik di Jakmesda ataupun Jamkesmas, karena ada masih ada program Jamkesos,” jelas Bambang. (Syamsul)***
0 comments:
Post a Comment