Menurut Kades Parakan, H. Yamin, agar roda perekonomian warga di desanya itu bisa berjalan kembali, masyarakat setempat terpaksa membawa hasil bumi yang akan dijualnya dengan cara dipikul. “Mau bagaimana lagi, terpaksa kami harus memikul hasil pertanian ini. Jika kami tidak segera menjual hasil pertanian kami, khawatir sayuran yang telah kami panen bisa membusuk,” tutur Ade, salah seorang petani.
Dari pantauan di lokasi kejadian, tidak kurang dari 5 unit mobil pengangkut sayuran sudah lima hari terjebak tidak bisa kembali karena jalan utama yang menghubungkan dua desa tersebut terputus. Memang, jalan yang menghubungkan Desa Parakan dengan Desa Cisaruan Kecamatan Smarang ini merupakan daerah perbukitan yang terjaldan berlumpur. Setiap harinya, truk-truk pengangkut sayuran kerap melintas di jalan ini.
Untuk membantu warga memperbaiki jalan yang ambrol, aparat keamanan pun turut diperbantukann. Selain dari Polsek Samarang, tak kurang dari 20 anggota TNI dari Koramil Samarang turut diperbantukan.
“Kami dari Koramil Samarang menurunkan 20 anggota untuk membantu perbaikan jalan dan menjaga rumah warga yang kini dikosongkan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” Demikian ditegaskan salah seorang Koramil Samarang sekaligus Babinsa Desa Parakan. (Cep/Awis)***
.jpg)
0 comments:
Post a Comment