Warga Swadaya Perbaiki Jalan Ala Kadarnya
Jalan yang menghubungkan dua desa yaitu Desa Parakan dan Desa Cisaruan Kecamatan Samarang yang amblas dua pekan lalu, tepatnya Jum’at (15/2), sampai sekarang belum bisa dilalui maksimal. Amblasnya jalan sepanjang 40 meter dengan kedalaman 50 meter tersebut, tentu saja membuat panik masyarakat setempat.
Sekedar mengingatkan, lokasi jalan amblas tersebut, tepatnya berada di Kampung RT 02/03 Desa Parakan Kecamatan Samarang. Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 16.00 sore. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Longsoran tanah yang memutuskan akses jalan utama ini sempat membuat panik warga yang berada persis di depan jalan amblas.
“Ya, kami sangat panik karena tanah longsor ini persis di depan rumah saya. Bahkan, tanah di depan halaman rumah pun ambrol sebagian,” tutur Yanto (32) salah seorang warga yang rumahnya berada persis di depan jalan yang amblas.
Akibat longsor tersebut, akses jalan praktis tidak bisa dilalui kendaraan sama sekali. Mulai hari Rabu (19/2), warga bergotong royong memperbaiki jalan yang terputus ini dengan cara menimbunkan tanah dan batu beberapa truk. Namun demikian, upaya penimbunan tanah dan batu hasil swadaya warga sekitar ini hanya untuk sementara dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.
Demikian diungkapkan Kepala Desa Parakan, H. Yamin, saat dijumpai di lokasi longsor, Rabu (19/2) sore. “Ini harus cepat ditanggulangi, karena jalan ini satu-satunya akses menuju desa tetangga, yakni Desa Cisaruan,” tandas H. Yamin.
Kepala Desa Parakan menyebutkan, setidaknya ada empat unit rumah warga yang harus segera direlokasi karena terancam longsor, diantaranya rumah milik Agus, Cucu, Yanto dan Ade. Sejak terjadinya longsor, 4 KK ini terpaksa harus diungsikan ke rumah kerabatnya, karena khawatir terjadi longsor susulan.
“Kami terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat yang agak jauh dari lokasi longsor ini, terutama kalau malam hari. Namun, barang-barang saya masih ditinggal sebagian, sehingga saya harus mengontronya sesekali,” ungkap Agus, lirih.
Sampai hari Rabu (19/2), akses jalan yang menghubungkan dua Desa, yakni Desa Parakan dan Desa Cisaruan masih belum sepenuhnya normal. Perbaikan jalan dari hasil swadaya warga sekitar saja baru bisa dilalui kendaraan roda dua. Itu pun masih tampak mengkhawatirkan, karena jalan masih lembek dan pinggir jalan hanya dipagari dengan beberapa bilah bambu ala kadarnya.
“Mudah-mudahan saja, pemerintah segera membantunya, karena swadaya dari warga kami tidak memungkinkan untuk membangun sebuah jalan yang permanen,” tambah kades H. Yamin penuh harap.
Yamin mengakui, pascakejadian, dari pemerintahan daerah sudah ada yang meninjau ke lokasi. Namun, beberapa pejabat tersebut belum bisa menjanjikan apa-apa, hanya sebatas meninjau saja.
Ambrolnya jalan utama tersebut, selain menghambat arus transfortasi juga mengancam rumah warga di dekat lokasi. Perekonomian warga pun sempat lumpuh selama 5 hari pascakejadian. “Perekonomian juga sempat tersendat, karena ini jalan satu-satunya menuju desa Cisaruan yang merupakan sentra sayuran yang menjadi jantung perekonomian warga kami,” jelas H. Yamin. (Cep/Awis)***
Warga Swadaya Perbaiki Jalan Ala Kadarnya
Written By Garut Express on Tuesday, February 26, 2013 | 7:18 PM
Labels:
Seputar Garut,
Terbaru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment