Rapat Paripurna Ditunda

Rapat Paripurna Ditunda

 RAPAT paripurna terbatas yang digelar Kamis (21/2) terpaksa ditunda karena banyaknya anggota dewan yang tidak hadir.*

GD. DEWAN, (GE).- Kebiasaan buruk para wakil rakyat, nampaknya belum bisa dihilangkan. Hal tersebut, terlihat saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut, akan menggelar paripurna terbatas terkait tentang penyampaian beberapa Raperda, Kamis (21/2).

Sejak akan dimulai sesuai dengan jadwal waktu undangan, terlihat banyak anggota dewan yang tidak hadir sehingga rapat paripurna pun molor sampai dua jam. Kondisi demikian dikarenakan banyaknya anggota dewan yang mangkir tanpa alasan yang jelas.

Ketua Badan Kehormatan DPRD Garut, H. Yayat Hidayat, saat ditemui GE di ruangan sidang paripurna membernarkan banyaknya anggota dewan yang mangkir sehingga rapat paripurna pun molor sampai dua jam.

“Tidak hadirnya anggota dewan sering terjadi pada saat paripurna terbatas. Teguran secara lisan sudah disampaikan, namun tidak pernah digubris,” keluh Yayat.

Kondisi demikian, diakui Yayat, harus menjadi bahan introspeksi internal di tubuh DPRD Garut. Bahkan, hingga dua jam berakhir, rencana Paripurna terbatas tersebut terpaksa ditunda.

Menurut Yayat, pihak BK akan mengecek tingkat kehadiran anggota dewan.  Bila terlihat banyak anggota dewan yang kehadirannya kurang, pihak BK akan melaporkannya secara tertulis kepada seluruh fraksi.
“Saat ini banyak anggota dewan yang sudah malas. Bila dilihat dari absensi rapat paripurna penyampaian beberapa Raperda ini pun banyak anggota dewan tidak hadir sehingga sangat wajib untuk diberikan sanksi yang tegas,” tegas Yayat.

Diakui Yayat, sebenarnya, pihak BK sering memanggil beberapa anggota dewan bahkan sudah melaporkanya kepada fraksinya masing-masing. Namun, upaya tersebut tidak menimbulkan efek jera.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BK DPRD Garut, tingkat kehadiran anggota dewan dalam rapat paripurna terbatas hanya 50%. Setelah diundur selama dua jam, akhirnya rapat tersebut ditunda.

“Sekrertariat DPRD sudah memberikan undangan ke setiap anggota dewan. Bahkan, sebelum dimulai sidang paripurna pun anggota dewan diingatkan kembali dengan di telepon. Namun, masih banyak yang tidak hadir,” tegas Yayat dengan kesal. (NRH)***