Home » , » Garut Masih Kekurangan TPS

Garut Masih Kekurangan TPS

Written By Garut Express on Tuesday, February 26, 2013 | 7:26 PM

Garut Masih Kekurangan TPS
Kabid Kebersihan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kab. Garut, H.Iwan Trisnadiwan, sedang memperlihatkan kendaraan dan Arm Roll (tempat sampah) yang tak bisa digunakan lagi.*

 Beberapa pekan terakhir, ratusan kantong sampah terlihat menumpuk di beberapa kawasan diantaranya di Kec. Garut Kota, Tarogong Kaler, Karangpawitan, Tarogong Kidul dan di beberapa wilayah kecamatan lainnya.

Warga maupun pengguna jalan mengeluhkan tumpukan sampah yang belum diangkut tersebut. Berdasarkan pantauan GE di lapangan, selama ini ratusan kantong sampah itu diletakkan di pinggir jalan atau disembarang tempat, sehingga membuat pemandangan di kawasan kota atau di beberapa titik lainnya terlihat sangat kumuh dan seolah tidak terurus.

Bahkan, di kawasan Perum Cempaka Indah dan Jalan Karacak serta di beberapa tempat lainnya, sampah yang tak terangkut itu menimbulkan bau tak sedap.

"Di kota Garut teh jiga teu aya pemerintahanana. Tinggali weh runtah dimana-mana pasti aya. di Jalan Pembangunan mah runtah teh disimpen dijalan da teu aya TPS na," keluh Agus Tarsono (40), warga Kampung Babakan Baru, RT 03/09, Kel. Jayawaras, Kec. Tarogong Kidul.

Selain berserakan di sembarang tempat, sampah juga menumpuk di tempat-tempat pembuangan sementara (TPS). Kabid Kebersihan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kab. Garut, H.Iwan Trisnadiwan, membenarkan banyaknya sampah yang berserakan itu. Pasalnya, kata dia, di empat kecamatan itu masih kekurangan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).

Saat ini, ungkap Iwan, TPS yang ada hanya berjumlah 64 buah. Sedangkan idealnya harus lebih dari 100 buah. Hanya saja, hal itu juga akan terbentur dengan minimnya sarana kendaraan.

"Memang benar sampah berserakan karena kurangnya TPS. Tapi, kalaupun TPS ditambah, akan terkendala dengan minimnya kendaraan," jelas H. Iwan didampingi Kasie Teknologi Kesampahan, Nandang, di ruang kerjanya, Kamis (21/02).

Ia juga mengatakan, sudah sepuluh tahun terahir ini kendaraan pengangkut sampah belum pernah ditambah atau diganti. Sementara volume sampah dari tahun ke tahun terus meningkat hingga 20 persen. Sekarang ini jumlah kendaraan ada 24 unit, yang satu total tidak bisa dioperasikan, sedangkan yang lainya hanya "titibreuk" saja. "Lamun teu ieu na nu ruksak ituna teras weh kitu titibrek wae" kata Iwan.

Nandang menambahkan, kendaraan pengangkut sampah yang biasa digunakan itu keluaran tahun 1991 bahkan ada yang tahun 1989. Idealnya, kata Nandang, kendaraan itu harus diganti sekitar 8 atau 9 tahun kemudian. "Tapi, sekarang sudah 22 tahun belum ada yang diganti. Padahal, setiap hari dipakai dan digunakan untuk mengangkut sampah," tuturnya.

Karena minimnya kendaraan pengangkut sampah itulah, Aku nandang, penumpukan sampah di beberapa tempat terjadi. "Dari 1.038 kubik sampah per hari, sampah itu paling yang bisa terangkut hanya setengahnya saja," kata H. Iwan seraya menjelaskan faktor lainnya yaitu tidak disiplinnya masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

"Masyarakat Garut itu sering membuang sampah di sembarang tempat. Dan tidak mau membuang sampah pada tempatnya. Saya kira, partisipasi masyarakat untuk disiplin saat membuang sampah sangat diperlukan," tehas H. Iwan. (Awis)***





Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger