Home » , » Kurangi Rendaman Banjir Warga Gunakan Mesin Sedot Air

Kurangi Rendaman Banjir Warga Gunakan Mesin Sedot Air

Written By Garut Express on Thursday, January 31, 2013 | 7:49 PM


Kurangi Rendaman Banjir
Warga Gunakan Mesin Sedot Air

CIKAJANG, (GE).- Derita duka akibat banjir, tak hanya dirasakan oleh masyarakat Jakarta saja. Tetapi, bagi masyarakat yang berada di pemukiman bantaran sungai Cibarengkok Desa Mekarjaya, mereka pun harus mengalami hal yang sama. Meski banjir tidak setinggi di Jakarta, luapan air sungai yang merendam rumah warga tak bisa dianggap sepele.

Tak jarang, setiap hujan reda, mereka terpaksa harus membersihkan lumpur bercampur sampah yang masuk ke rumah. Kondisi demikian, harus mereka lakukan dengan perasaan was-was dan penuh penderitaan.

Meski tidak separah tiga tahun yang lalu, banjir yang melanda beberapa kampung di Desa Mekarjaya ini, tentunya membuat warga setempat khawatir. Trauma yang masih melekat, nampak belum bisa hilang sepenuhnya. Kala itu, kerugian akibat banjir di desa tersebut mencapai hampir Rp 1 miliar. Sebuah angka yang fantastis bagi masyarakat desa yang mayoritas penduduknya adalah buruh tani.

Kecemasan warga di musim penghujan tahun ini, sangatlah beralasan. Apalagi, curah hujan yang turun begitu tinggi. Tak ayal, bila setiap hujan tiba, warga selalu membereskan barang-barang rumah tangga agar bisa diselamatkan.

Selasa-Kamis (22-24/1), selama dua hari, Yayat Ruhiyat (33) dan Ade E. (51), warga Kp. Rancapandan Rt 01 Rw 04 Desa Mekarjaya terpaksa harus mengungsikan anggota keluarganya setiap hujan turun. Sebab, rumah mereka selalu digenangi air hingga 80 centimer.

Dibantu warga dan kerabat terdekat, mereka membersihkan rumah dari lumpur yang bercampur sampah dari dalam rumah. Bahkan, mereka terpaksa menggunakan mesin penyedot air untuk mengeluarkan air yang masuk. “Nya, tiap tahun pami usum hujan tangtos bakal kieu wae salami teu acan aya penanggulangan,” ungkap Yayat dengan lirih.

Kondisi serupa terjadi di Kampung Babakan RT 07 RW 03. Sejumlah rumah yang berada di bantaran sungai Cibarengkok, selalu terendam  air bila hujan turun. Tentu saja hal tersebut membuat warga di kampung tersebut kelabakan.

Menurut Ketua RT 07 RW 03, Undang Masria, di musim hujan tahun ini, air yang merendam rumah warga bisa mencapai 50 meter lebih. Warga setempat terpaksa membereskan berbagai barang-barang rumah tangga.

Hal yang paling mengkhawatirkan, ungkap Undang, kondisi demikian terjadi pada malam hari. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah daerah bisa turun tangan dalam menyelesaikan masalah klasik yang selalu datang saat musim hujan. “Upaya yang sudah dilakukan warga adalah membuat tanggul dari karung di pinggir sungai. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi resapan air ke pemukiman warga,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua RW 03 Mamat membenarkan hal tersebut. Menurutnya, masalah yang dialami sebagian warganya di musim hujan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah terutama dalam hal penanggulangannya. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di bantaran sungai Cibarengkok untuk menerapkan pola hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mengikis bantaran sungai untuk dijadikan lahan pemukiman. (Taufik)***

Caption : Warga membantu membersihkan air dan lumpur yang bercampur sampah di rumah Ade E (51) di Kp. Rancapandan Desa Mekarjaya Cikajang, pekan lalu.*
 

























Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger