Home » , , , , , , » Server Dapodik Macet, Ratusan Operator Sekolah Tak Bisa Penuhi Target

Server Dapodik Macet, Ratusan Operator Sekolah Tak Bisa Penuhi Target

Written By Garut Express on Monday, December 9, 2013 | 7:52 PM


Disdik, (GE),- 

Pasca digulirkannya Data Pokok Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar (Dapodik) tahun 2013, para operator sekolah kembali harus disibukan dengan kegiatan pengolahan data,  dari mulai profil dan identitas sekolah,pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik hingga sarana dan prasarana sekolah . Pengolahan data secara online ini kembali dilakukan setelah Kemendikbud meluncurkan Patch.2.04 yang merupakan aplikasi teranyar dari Dapodik
Diluncurkannya aplikasi terbaru ini disambut antusias para operator sekolah. Ketua Forum Komunikasi Operator Dapodik Kabupaten Garut, Yusep Patahudin mengatakan
Aplikasi Dapodik Patch.2.04, nantinya bisa diandalkan guna mengatasi berbagai kendala teknis yang dihadapi para operator dalam mengerjakan tugasnya. “Kemendikbud sendiri telah memberikan batas waktu untuk menyelesaikan data - data kependidikan tersebut hingga bulan November lalu, tetapi tampaknya belum akan selesai karena ada banyak kendala teknis terutama dalam server di pusat,” jelasnya
Akibat hal tersebut, lanjut Yusep, hingga saat ini ratusan operator Dapodik di Kabupaten Garut belum bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dengan tidak tercapainya target sesuai surat edaran pertama,batas waktu pengiriman telah diperpanjang hingga akhir Desember 2013. “Kami sambut baik kebijakan perpanjangan batas waktu ini, meskipun kami sudah bekerja keras bahkan hingga larut malam sering kali kami harus menelan pil pahit karena gagal saat akan mengentry data ke server,” ujarnya
Kebijakan penambahan waktu ini juga disambut baik para operator di wilayah Garut Utara. Asep salah seorang operator sekolah di Kecamatan Malangbong menuturkan, mengingat pekerjaan yang cukup berat dan dikejar oleh waktu tentunya para operator harus bekerja keras, apalagi hal ini juga sering terkendala dengan hal teknis termasuk dukungan dari para pemangku kebijakan terutama para kepala sekolah. Hal lainnya lanjut Asep, para operator mengharapkan perhatian dari para kepala sekolah menyangkut kesejahteraan dan kelengkapan sarana dalam melaksanakan tugas. “Kami berharap ada perhatian juga masalah honor karena masih banyak operator yang hanya dibayar Rp 50.000/bulan atau bahkan dibayar Rp 1000/siswa padahal pekerjaannya berat dan sangat berpengaruh terhadap kelancaran berbagai bantuan yang akan diterima guru dan sekolah,” katanya
Asep  juga mencontohkan hingga saat ini masih banyak operator yang terkendala dengan ketiadaan komputer/laptop di sekolah, sehingga akhirnya harus menggunakan laptop pribadi. Menurutnya banyak kepala sekolah yang kurang paham tentang pentingnya perangkat komputer yang memadai sehingga cukup berpengaruh terhadap aktivitas para operator.
”Ia kang padahal Dana Bantuan Oprasioanal Sekolah(BOS)  sebenarnya membolehkan sekolah membeli laptop, tapi ada saja kepala sekolah yang kurang memperhatikan hal ini,” keluhnya. Totoh ***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger