KOTA, (GE).- Mantan Wakil Bupati Garut, Rd. Dicky Chandranegara, mengaku
kecewa mendengar berita penyalahgunaan bekas mobil dinasnya ramai
diberitakan media massa. Bahkan, ia menandaskan dirinya merasa sakit
hati, sedih dan malu. Sebab, sejak berita tabrakan beruntun yang
melibatkan bekas mobil dinasnya yang digunakan oleh seorang perempuan
bernama Puti Harissa Pratidhina, Dicky banyak mendapat pertanyaan dari
berbagai pihak, termasuk kolega dan para simpatisannya.
"Banyak yang
bertanya kepada saya, soalnya mobil dinas tersebut pernah saya gunakan,"
kata Dicky melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada GE, Minggu
(22/7) malam.
Lebih jauh Dicky mengungkapkan, dirinya tidak habis
pikir mengapa mobil dinas tersebut bisa digunakan oleh perempuan yang
bukan pegawai Pemkab Garut. Terlebih, bila mengingat ungkapan
pihak-pihak yang mengkritisinya ketika ia menyatakan mengundurkan diri
tempo hari. Menurut Dicky, sebelum SK pemberhentian turun, mobil
tersebut sudah ia kembalikan. Bahkan, rumah dinas pun terpaksa ia
tinggalkan. "Karena ada yang bilang tidak pantas pejabat yang sudah
mundur masih memakai fasilitas negara. Itu kan tahun 2011, sementara
tabrakan tahun 2012,” tandas Diky Candra.
Diky juga mengatakan,
Bupati sempat bicara terhadap dirinya melalui seseorang, kalau dirinya
banyak akting. Jika benar begitu, kata Diky, ia balik bertanya, "Yang
banyak akting itu siapa? Siapa yang mengaku mengabdi tetapi sebenarnya
cuma memperkaya diri?" tanyanya.
Menyikapi kejadian tersebut, Dicky
juga meminta agar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, segera memberikan
pembinaan kepada Bupati Garut, Aceng HM Fikri. Sebab, itu merupakan
tugas Gubernur sebagai atasan Bupati. “Saya mohon Gubernur membaca
Permendagri dan Undang-undang. Gubernur melalui Wakil Gubernurnya, harus
membina bupati/walikota. Tolong cross chek perilaku bagi yang
menyalagunakan mobil dinasnya dan perilaku kepada lainnya,” ujar Diky.
Dicky juga menyampaikan kritikannya kepada DPRD Garut yang dinilai hanya berdiam diri dalam menyikapi permasalahan tersebut.
Menurutnya,
sebagai pengawas pemerintahan, DPRD Garut seharusnya tidak berdiam
diri. Setidaknya, kata Dicky, pihak DPRD segera mempertanyakan hal itu
kepada Bupati. Sebab, ini berkaitan dengan penggunaan fasilitas negara
yang tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Apalagi mobil tersebut
dibeli dari uang rakyat.
Diky menegaskan, dirinya tidak mengenal
wabup baru, bahkan bertemu pun belum pernah. Namun ia meyakini, kalau
wabup baru tidak menggunakan mobil tersebut. “Nama Puti, rasanya sudah
lama saya dengar sebelum ada wabup baru. Makanya, Bupati harusnya segera
menyampaikan klarifikasi. Termasuk mengenai jual beli kursi wabup. Maaf
jika saya begini karena menyangkut nama saya, mulai dari kursi yang
diperjualbelikan, sampai masalah mobil dinas yang disalahgunakan,”
katanya. (Farhan FN)***
Home »
Wakil Rakyat
» Berkaitan dengan Penyalahgunaan Mobdin, Dicky Chandra : "Saya Malu dan Sakit Hati"
Berkaitan dengan Penyalahgunaan Mobdin, Dicky Chandra : "Saya Malu dan Sakit Hati"
Written By Garut Express on Monday, November 19, 2012 | 10:23 AM
Labels:
Wakil Rakyat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment