Imas Aan Ubudiah Pelayanan Kesehatan di Garut Masih Rendah

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari PKB nomor urut satu Dapil Jabar IX (Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya), Imas Aan Ubudiah,  bisa jadi satu-satunya calon wakil rakyat di Senayan Jakarta yang akan mewakili kaum perempuan asli Garut.  Perempuan jelita yang juga sebagai Bendahara Umum DPP PKB ini, adalah putri dari ulama terkemuka KH. Maksum selaku pengasuh Ponpes Attaufiq Kecamatan Pendeuy.
Salah satu yang akan menjadi fokus, apabila ia terpilih sebagai anggota DPR RI adalah,membenahi pelayanan dalam bidang kesehatan. Menurutnya kualitas pelayanan kesehatan masih jauh dari harapan masyarakat Garut. Kondisi ini  merupakan salah satu motivasi bagi  Teh Imas, (begitu ia biasa disapa),  untuk maju sebagai Calon Legislatif. “ Mutu Pelayanan kesehatan yang diberikan Pemkab Garut terhadap masyarakat selama ini sangat rendah,” ujar Imas ketika dihubungi, Jum’at (29/8)
Imas Aan Ubudiah mengungkapkan, pernah salah seorang pasien yang tidak memiliki kartu Jamkesmas, warga Kp. Cibuntu Kecamatan Pendeuy mengidap penyakit liver datang berobat ke Puskesmas, karena keterbatasan alat kesehatan yang dimiliki akhirnya harus dirujuk  untuk berobat ke RSUD dr Slamet
Setelah pasien tersebut sampai di RSUD Garut, sambung Imas ,tidak ada dokter yang mau melayani sehingga tiga minggu kemudian pasien tersebut meninggal dunia. Selain itu, banyak juga diberitakan kasus kematian pasien yang belum mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. “Pelayanan kesehatan yang buruk, tentu saja  sangat memprihatinkan,” tandasnya.
Direktur Women Crisis Center ini, juga mengkritik Pemkab Garut terkait minimnya fasilitas kesehatan yang bisa menampung atau melayani kebutuhan masyarakat. Karena di Garut hanya memiliki 65 puskesmas, 139 puskesmas pembantu, 1 RSUD dan dibantu oleh 1 Rumah Sakit TNI. “Regulasi kesehatan yang pro terhadap kepentingan masyarakyat adalah hal sangat mendesak ,” paparnya. (Syamsul)***